السلام علبكم و رحمة الله و بركاته
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)
كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)
Saudara yang dirahmati Allah sekelian,mungkin pernah terdetik di dalam benak kita, kenapa kita seorang muslim dan beriman adakalanya dan sebahagianya hidupnya susah jauh lebih sengsara dari mereka yang hidup di dalam kekafiran dan tidak beriaman kepada Allah . Padahal seorang muslim hidup di atas ketaatan menyembah Allah, sedangkan orang kafir hidup di atas kekufuran kepada Allah. Wahai saudaraku seiman, janganlah hairan dengan fenomena ini. Kerana seorang sahabat besar Umar Al-Khattab juga merasainya lantas beliau menagis. Kisah beliau ini dimuatkan didalam kitab tafsir Surah Yasin yang dikarang oleh Ibnu Utsaimin.
.
Suatu hari Umar mendatangi rumah Nabi . Dan beliau sedang tidur di atas hamparan yang dibuat dari serat, sehingga terbentuklah bekas hamparan tersebut di lambung/badan beliau. Apabila Umar melihat hal itu, maka ia pun menangis. Nabi yang melihat Umar menangis kemudian bertanya, “Apa yang engkau tangisi wahai ‘Umar?” Umar menjawab, “Sesungguhnya bangsa Raja Parsi dan Raja Rom (dua kuasa besar pada waktu itu) diberikan nikmat dengan nikmat dunia yang sangat banyak, sedangkan engkau dalam keadaan seperti ini?” Nabi pun berkata, Wahai Umar, sesungguhnya mereka adalah kaum yang Allah segerakan kenikmatan di kehidupan dunia mereka.”
Di dalam hadis ini menunjukkan bahwa orang-orang kafir disegerakan nikmatnya oleh Allah di dunia, dan boleh jadi itu adalah istidraj(Istidraj bermakna kurniaan yang dihulur terus menerus kepada ahli maksiat. Kurniaan yang seperti ini membuat ahli maksiat bertambah lalai dan bertambah derhaka kepada Allah s.w.t. )dari Allah. Namun apabila mereka mati kelak, sungguh azab yang Allah berikan sangatlah pedih. Dan azab itu semakin bertambah tatkala mereka terus berada di dalam kedurhakaan kepada Allah . Walau bagaimanapun kita hari ini telah mendapat nikmat yang sungguh banyak dari Allah disamping satu-satunya nikmat yang tidak ternilai harganya iaitu nikmat menjadi orang Islam dan Beriman. Dimana hal ini yang membedakan kita semua dengan orang kafir. Sungguh kenikmatan di dunia, tidaklah bernilai secubit pun dibanding kenikmatan di akhirat.
Mari kita bandingkan antara dunia dan akhirat, dengan membaca sabda Rasulullah , “Demi Allah! Tidaklah dunia itu dibandingkan dengan akhirat, kecuali seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jarinya ke lautan. Maka perhatikanlah jari tersebut kembali membawa apa?” (HR. Muslim)
Lihatlah kawanku, dunia itu jika dibandingkan dengan akhirat hanya Nabi misalkan dengan seseorang yang mencelupkan jarinya ke lautan, kemudian ia menarik jarinya. Perhatikanlah, apa yang ia dapatkan dari celupan tersebut. Jari yang begitu kecil dibandingkan dengan lautan yang begitu luas, mungkin hanya beberapa tetes saja. Hadis di atas juga menunjukkan bahwa perhatiannya dan sayangnya Umar kepada Nabi . Beliau begitu tersentuh dengan keadaan tersebut hingga menangis melihat keadaan Nabi yang nampak susah, sedangkan orang-orang kafir hidup di dalam kenikmatan dunia.
.
Suatu hari Umar mendatangi rumah Nabi . Dan beliau sedang tidur di atas hamparan yang dibuat dari serat, sehingga terbentuklah bekas hamparan tersebut di lambung/badan beliau. Apabila Umar melihat hal itu, maka ia pun menangis. Nabi yang melihat Umar menangis kemudian bertanya, “Apa yang engkau tangisi wahai ‘Umar?” Umar menjawab, “Sesungguhnya bangsa Raja Parsi dan Raja Rom (dua kuasa besar pada waktu itu) diberikan nikmat dengan nikmat dunia yang sangat banyak, sedangkan engkau dalam keadaan seperti ini?” Nabi pun berkata, Wahai Umar, sesungguhnya mereka adalah kaum yang Allah segerakan kenikmatan di kehidupan dunia mereka.”
Di dalam hadis ini menunjukkan bahwa orang-orang kafir disegerakan nikmatnya oleh Allah di dunia, dan boleh jadi itu adalah istidraj(Istidraj bermakna kurniaan yang dihulur terus menerus kepada ahli maksiat. Kurniaan yang seperti ini membuat ahli maksiat bertambah lalai dan bertambah derhaka kepada Allah s.w.t. )dari Allah. Namun apabila mereka mati kelak, sungguh azab yang Allah berikan sangatlah pedih. Dan azab itu semakin bertambah tatkala mereka terus berada di dalam kedurhakaan kepada Allah . Walau bagaimanapun kita hari ini telah mendapat nikmat yang sungguh banyak dari Allah disamping satu-satunya nikmat yang tidak ternilai harganya iaitu nikmat menjadi orang Islam dan Beriman. Dimana hal ini yang membedakan kita semua dengan orang kafir. Sungguh kenikmatan di dunia, tidaklah bernilai secubit pun dibanding kenikmatan di akhirat.
Mari kita bandingkan antara dunia dan akhirat, dengan membaca sabda Rasulullah , “Demi Allah! Tidaklah dunia itu dibandingkan dengan akhirat, kecuali seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jarinya ke lautan. Maka perhatikanlah jari tersebut kembali membawa apa?” (HR. Muslim)
Lihatlah kawanku, dunia itu jika dibandingkan dengan akhirat hanya Nabi misalkan dengan seseorang yang mencelupkan jarinya ke lautan, kemudian ia menarik jarinya. Perhatikanlah, apa yang ia dapatkan dari celupan tersebut. Jari yang begitu kecil dibandingkan dengan lautan yang begitu luas, mungkin hanya beberapa tetes saja. Hadis di atas juga menunjukkan bahwa perhatiannya dan sayangnya Umar kepada Nabi . Beliau begitu tersentuh dengan keadaan tersebut hingga menangis melihat keadaan Nabi yang nampak susah, sedangkan orang-orang kafir hidup di dalam kenikmatan dunia.
Allah berfirman:
أَفَمَن وَعَدْنَاهُ وَعْداً حَسَناً فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَن مَّتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ
أَفَمَن وَعَدْنَاهُ وَعْداً حَسَناً فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَن مَّتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ
Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (syurga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi . kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?Al Qashash 61
Allah berfirman:
فَمَا أُوتِيتُم مِّن شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
فَمَا أُوتِيتُم مِّن شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا عِندَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia. dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal.As-Syuura 36
Kita renungi kisah seorang hakim dari Mesir, beliau adalah Al-Hafizh Ibnu Hajr. Suatu hari Ibnu Hajr melewati seorang Yahudi yang menjual minyak zaitun, yang berpakaian kotor, dan Ibnu Hajr sedang menaiki kereta yang ditarik oleh kuda-kuda, yang dikawal oleh para penjaga di sisi kanan dan kiri kereta. Kemudian Yahudi tersebut menghentikan kereta beliau dan berkata, “Sesungguhnya Nabi kalian telah bersabda, ‘Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan Surga bagi orang kafir’ Engkau adalah Hakim Agung Mesir. Engkau dengan rombongan pengawal seperti ini, penuh dengan kenikmatan, sementara aku di dalam penderitaan dan kesengsaraan.”
Ibnu Hajr menjawab, “Aku dengan nikmat dan kemewahan yang aku rasakan ini dibandingkan dengan kenikmatan di Syurga adalah penjara. Ada pun engkau dengan kesengsaraan yang engkau rasakan, dibandingkan dengan adzab yang akan engkau rasakan di Neraka dalah Syurga.” Orang Yahudi itu lalu berkata, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhanyang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah.” Masuk Islam lah orang Yahudi tersebut.
Ibnu Hajr menjawab, “Aku dengan nikmat dan kemewahan yang aku rasakan ini dibandingkan dengan kenikmatan di Syurga adalah penjara. Ada pun engkau dengan kesengsaraan yang engkau rasakan, dibandingkan dengan adzab yang akan engkau rasakan di Neraka dalah Syurga.” Orang Yahudi itu lalu berkata, “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhanyang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah.” Masuk Islam lah orang Yahudi tersebut.
والله أعلم بالصواب والله تعالى أعلىو أعلم
و إلى اللقاء إن شاء الله تعالى
والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
(٢ :سورة المائدة)
Dan hendaklah kamu bertolong-tolongan untuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan permusuhan.(Al-Maidah:2)
كلمتان خفيفتان علي اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان إلي الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
2 kalimah yang ringan di lidah,berat di atas neraca timbangan
dan disukai oleh Allah Tuhan Yang Maha Pengasih ialah:سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم
SUBHANALLAH WABIHAMDIHI,SUBHANALLAHIL AZEEM
Maha suci Allah dan Segala Puji Baginya , Mahasuci Allah Yang Maha Agung
(Hadith Riwayat Bukhari & Muslim)
No comments:
Post a Comment